Tas mewah dari rumah mode Louis Vuitton adalahs alah satu yang paling banyak di palsukan. Produk-produk palsunya bahkan banyak kita temukan juga di indonesia.
Mengapa penting untuk membeli tas Louis Vuitton yang asli? Selain merupakan bentuk penghargaan terhadap karya mode dan desainernya, tentu rugi jika kita mengeluarkan uang yang tidak sedikit tapi hanya mendaparkan tas mewah palsu.
Selain itu, seperti di lansir dari Byrdie, tas mewah palsu juga memiliki kualitas yang lebih rendah dan belum tentu memberikan layanan toko yang baik.
Jika kedapatan menggunakan tas mewah palsu dan ada orang lain mengenalinya, tentu kita juga bisa merasa malu.
Berikut beberapa ciri-ciri tas LV asli dan palsu yang dapat kamu coba kenali.
Ciri-ciri tas LV asli
1. Logo monogram ikonik
Stylist dari situs jual-beli dan ulasan barang mewah, Brandated, Alice Reed mengatakan bahwa tas monogram Louis Vuitton yang ikonik di buat dengan kanvas berlapis dan bukan kulit.
Setiap tasnya di sebut melewati 100 tahap produksi dan kanvasnya punya tampilan unik yang sulit di tiru.
Meskipun tas Louis Vuitton yang asli sering kali memiliki lapisan kulit domba dan trim kulit sapi, bodi monogram klasik selalu terbuat dari kanvas dan tidak pernah dari kulit.
“Tas palsu sering kali meniru tampilan kulit dan sebagai hasilnya, menampilkan serat. Serat kulit menandakan bahwa tas tersebut bukan Louis Vuitton (asli),” ujarnya.
Adapun monogram LV memang di buat sedemikian rupa agar tidak mudah di tiru. Pastikan logo tidak miring atau saling tindih, luntur, pudar, atau hasil akhirnya kehijauan.
Jika menemukan yang seperti itu, kemungkinan besar itu bukan tas LV asli.
Baca juga : Intel Umumkan Chip AI Gaudi 3, Klaim Lebih Kencang dari Nvidia H100
“Karena tas LV asli tidak akan menunjukkan saturasi seperti itu dan warnanya sempurnya,” kata director of luxury dari Heritage Auctions, Diane D’Amato, seperti di lansir dari 1stdibs.
Selain itu, monogram LV harus berkesinambungan, tanpa jeda atau detail aneh. Jika kita melihat jarak yang tiadk beraturan, gangguan, atau pola yang tidak sejajar sepanjang jahitan, kemungkinan besar itu tas LV palsu.
Penting juga untuk mengetahui desain-desain terbaru tas incaran kita, termasuk dalam hal logo.
Versi yang lebih baru dari logo monogram klasik LV ini adalah koleksi Monogram Vernis yang terbuat dari kulit anak sapi paten yang mengkilap.
Desain logo pada model-model ini di embos ke dalam lapisan luar tas.
Sementara detail penting lain yang perlu di ketahui adalah model tertentu di buat dengan satu panel kanvas atau kulit yang berkesinambungan, seperti seri Speedy dan Keepall.
Karena teknik ini, logo pada kedua seri akan terbalik di satu sisi. Namun, hal ini tidak akan pernah terjai pada tas yang terbuat dari dua lembar bahan yang terhubung di bagian dasar, seperti Neverfull Monogram.
2. Logo LV
Logo LV mungkin terlihat amat sederhana. Namun, dari sini kita bisa menemukan ciri-ciri tas LV asli atau palsu dengan segera.
Pada logo asli LV, huruf “L” di tempatkan lebih rendah daripada huruf “V”, sehingga menghasilkan layer yang tampak sempurna.
3. Nomor seri
Rumah mode LV tidak menyertakan nomor seri pada barang-barang mereka.
Namun, mulai dari seri pada 1980-an memiliki cap tanggal tersembunyi. Meski tidak menjadi tanda keaslian, tapi cap tanggal tersebut menyimpan informasi tentang di mana barang tersebut di buat dan tanggal pembuatannya.
Biasanya, cap tanggal di temukan di bagian dalam tas dan angkanya di embos di belakang jahitan LV.
Tas LV palsu cenderung tidak memiliki cap tanggal, meskipun beberapa di antaranya mencoba mereplikasinya.
Koleksi-koleksi baru LV bahkan memiliki microchip yang tidak bisa terlihat oleh mata telanjang. Hanya toko-toko LV yang dapat memindai microchip tersebut untuk menerima informasinya.
Selain nomor seri, tas LV juga tidak mempublikasikan pernyataan keaslian pada setiap barang-barangnya. Maka jika barang yang kita temukan di sertai pernyataan keaslian, artinya barang itu justru palsu.
4. Pegangan tas
Pegangan dan pipa tas Louis Vuitton di buat dari kulit vachetta, kulit sapi dengan warna alami yang akan berubah menjadi warna madu seiring bertambahnya usia penggunaan.
Menurut D’Amato, bahan tersebut akan mulai berubah warna ketika terkena udara.
“Tas palsu tidak akan mengalami perubahan warna yang serupa. Jadi jika melihat tas dengan pegangan yang masih berwarna cerah dan tampak alami, lanjutkanlah,” tuturnya.
Adapun pipa yng di maksud adalah pinggiran kulit yang membentang di sepanjang tepi tas.
Pada tas LV asli, pegangan dan pipa itu harus memiliki warna sama persis dengan warna dan teksturnya.
Pegangannya sering kali di bingkai oleh trim tepi merah anggur yang kontras. Seperti pegangannya, trim itu juga akan menggelap seiring waktu. Periksalah apakah ada cacat, tampilan plastik atau tekstur yang di cat pada lis yang kontras.
5. Jahitan
Kita boleh berekspektasi tinggi pada jahitan tas LV. Sebab sekecil apapun ketidaksempurnaannya tak bakal di loloskan untuk di jual.
Jahitan pada tas LV asli akan lurus dengan sempurna dan rapi. Kedua sisi tas juga seringkali memiliki jumlah jahitan yang sama.
Misalnya, seri Alma, Speedy, dan Neverfull memiliki lima jahitam pada di setiap tab tempat pegangannya. Hal ini selalu sama. Jadi, ketika jumlahnya tidak sesuai, maka tas tersebut kemungkinan besar palsu.
6. Material Luar
Seringkali, tas LV palsu memiliki tampilan material luar yang tampak “lebih murah”.
Ketika di sentuk, tas LV akan memberikan kepuasan yang sangat sulit di replikasi.
Jika tampilan luarnya kasar atau tidak rata, tipis, berongga, atau bahkan terbuat dari plastik, maka kemungkinan besar itu adalah tas LV palsu.
Logam pada tas LV asli tahan lama, berwanr merata, dan tidak memiliki warna emas yang terlalu mengkilap.
Warna perangkat keras di dalam dan di luar tas juga harus sama, serta tidak akan ada bagian perangkat keras yang pudar atau berubah warna.
Selain itum perksa juga monogram ikonik LV pada ritsleting. Ini harus tajam dan tegas.
Penarik ritsleting harus memiliki warna yang senada dengan perangkat keras lainnya, bobotnya kokoh, serta mulus dan mudah saat di buka atau di tutup.
7. Cap
Pelajari font yang di gunakan LV pada cap yang tersemat di setiap tasnya. Salah satu ciri detailnya adalah lebar dan menunjukkan huruf “O” yang sempurna.
Sementara huruf “L” memiliki ekor yang sangat pendek dan huruf “T” pada Vuitton di buat hampir bersentuhan.
Meskipun banyak pemalsu yang cukup baik dalam mereproduksi font LV, tetapi pada umumnya tetap kelihatan perbedaannya dengan mudah. Tentunya, jika kita sudah melakukan riset sebelumnya dan ingat betul seperti apa font asli LV.
Jahitan di sekeliling stempel harus sama sempurnanya dengan jahitan di seluruh tas. Misalnyam tidak ada benang yang longgar, ujung jang berjumbai, atau garis yang tidak simetris.
Carilah merek dagang terdaftar ® dan letaknya harus berada tepat di tengah-tengah di atas huruf V dan U pada Vuitton.
Sebagai catatan, jangan khawatir jika tasnya tiadk di buat di Perancis. Sebab, LV juga memproduksi tasnya di beberapa negara, seperti Spanyol, Jerman, Italia, dan Amerika Serikat.
8. Tag gantung
LV atidak akan membalut pegangan atau perangkat kerasnya dengan plastik atau kertas untuk melindunginya.
Selain itu, tidak ada pula tag gantung pada tas, serta tentu saja jikapun ada tidak akan salah menuliskan nama mereknya sendiri.
Kain pembungkusnya (dust cover) sangatlah sederhana dan terbuat dari 100 persen kain katun berjahitan rapi.
Versi sebelumnya berwarna cokelat muda dengan logo LV, tetapi baru-baru ini mereknya dieja dengan latah belakang kunyit pucat. Tidak ada teks lain yang akan di sematkan.