Guinness World Records, sebuah lembaga yang mencatatkan pemecahan rekor dunia, telah resmi mencantumkam rekor baru” ground speed tercepat oleh quadcopter yang di kendalikan dari jarak jauh (RC) bertenaga baterai”.
Luke Maximo Bell, seorang pembuat konten, dan ayahnya, Mike, berhasil memecahkan rekor tersebut pada 21 April 2024, lewat drone buatan mereka yang di beri nama Peregrine 2, yang mampu melaju dengan kecepatan 298,47 mil per jam atau sekitar 480,2 kilometer per jam.
Luke, yang gemar mengoprek dan sebelumnya pernah mengubah GoPro menjadi bola tenis, mengatakan bahwa proyek ini “paling membuat frustrasi dan sulit”. Proses pembuatan dan pengujiannya, menurut dia, memakan waktu hingga berbulan bulan.
Sempat gagal dan terbakar
Peregrine 2 mengalami kebakaran kecil selama pengujian baterai pertamanya. Kabel motor pada drone pun ikut meleleh selama pengujian beban penuh sehingga Luke dan Mike menggunakan kabel yang lebih tebal.
Untuk mencapai kecepatan maksimal di udara, desain aerodinamis yang optimal sangat penting. Luke dan Mike menguji rancangan drone mereka dengan menggenggamnya keluar jendela mobil.
Setelah mencetak dan merakit model 3D dan melakukan penerbangan perdananya, drone kembali mengalami kebakaran. Luke memutuskan untuk mencoba lagi dengan membuat ulang semua bagian, namun hasilnya tetap berujung pada kebakaran.
Kegagalan ini mendorong Luke dan ayahnya untuk merancang ulang bodi drone, yang berarti mereka menghabiskan waktu berminggu-minggu lagi untuk menguji, mencetak 3D, dan merakit prototipe baru untuk drone tersebut.
Akhirnya, setelah berbulan-bulan, Bell kembali menguji kecepatan drone di klub gliding. Meski berhasil, drone itu belum mencapai rekor dunia. Di perlukan peningkatan lanjutan seperti motor yang lebih kuat dan penyesuaian lainnya untuk mencapai kecepatan maksimum.
Berhasil mencatatkan rekor sebagai drone tercepat
Setelah berhasil di sempurnakan, akhirnya drone Peregrine 2 siap untuk memecahkan rekor dunia dengan di saksikan oleh beberapa saksi independen, berikut dua speedrun 100 meter yang di lakukan dengan arah berlawanan untuk meniadakan efek angin.
“Tiga bulan kerja keras, kegagalan, dan perancangan, pada akhirnya menghasilkan beberapa detik penerbangan dengan kecepatan tinggi,” kata Luke dalam video YouTube miliknya yang di unggah pada 8 Mei 2024 yang lalu.
Peregrine 2 berhasil melakukan empat kali putaran dengan dua putaran tercepat yang mencatatkan rekor dengan kecepatan rata-rata 298,47 per jam atau setara dengan 480,23 kilometer per jam.
Kecepatan drone buatan Luke dan ayahnya nyaris menyentuh angka 300 mil per jam, namun Luke merasa itu adalah milik pemecah rekor selanjutnya. “Entah itu kami atau orang lain,” ucapnya.
Ini mengalahkan rekor sebelumnya untuk drone tercepat di dunia yang di pegang oleh Ryan Lademann. Drone buatan Ryan Lademann itu hanya mmapu melaju di kecepatan 224 mil per jam atau sekitar 360 kilometer per jam saja.
Luke menambahkan, Peregrine 2 juga mampu menikung dengan sangat mulus pada kecepatan 300 kilometer per jam. “Tidak ada drone lain yang bisa melakukan hal ini dan kami secara tidak sengaja menciptakan drone dengan kamera tercepat di dunia,” ujar dia.
Baca juga: Teknologi Yang Akan Booming Untuk Perusahaan Di Tahun 2024
Luke dan Mike kini telah resmi menjadi pemegang rekor drone tercepat di dunia, sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi mereka berdua, sebagaimana di himpun dari PetaPixel.
“Ini sangat menarik. Ini merupakan sebuah proses yang sangat panjang sehingga untuk mendapatkan hasil tersebut dan untuk mendapatkan konfirmasi tersebut sangat berarti bagi saya dan ayah saya,” kata Luke.