Bendahara Umum Projo Panel Barus menduga PDIP mempunyai misi untuk memecah belah hubungan Presiden Joko Widodo dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Panel menyebut salah satunya tercermin dari isi pidato Ketua Umum PDIP Megawati dalam Rakernas V belum lama ini.
“Ada sebuah upaya atau taktik dari PDIP untuk memisahkan pak presiden dengan pak Prabowo. Dalam istilah saya, taktik politik belah bambu,” kata Panel dalam Political Show.
Dalam pidato rakernas V PDIP akhir pekan lalu, Megawati mengkritik sejumlah kebijakan pemerintahan Jokowi. Panel sendiri tak merinci poin pidato Megawati yang di nilainya bagian dari upaya pecah belah.
Namun, panel berkeyakinan Jokowi dan Prabowo solid dan tak akan terpisahkan. Sebab, menurutnya, dua sosok itu mempunyai lem perekat.
“Dua tokoh ini bicara tentang masa depan, bukan masa lalu. Dua tokoh ini selalu bicara kepentingan rakyat yang lebih besar di mana bagaimana membawa Indonesia menjadi Indonesia emas di 2045. Saya rasa perekatnya di situ.” jelas dia.
Selain itu, dia melihat pidato Mega juga menjadikan pedoman arah politik PDIP. Panel mengakui jika PDIP mempunyai hak untuk menentukan sikap politiknyam termasuk memilih menjadi oposisi.+++
Baca juga: Prabowo soal Anggaran Makan & Susu Gratis: Kita Sudah Hitung, Mampu
Namun Panel berharap PDIP menjadi oposisi yang serius, tidak setengah-setengah. “Dari apa yang saya lihat dari pidato bu Mega, mengenai sikap politik itu tentu menjadi hak PDIP. Tapi sayang berharap PDIP bisa mengambil sikap oposisi yang tidak setengah hati, ragu-ragu,”
“Jadilah oposisi yang solid dan tangguh. Karena ini yang di butuhkan dalam sistem demokrasi di Indonesia,” imbuhnya.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menduga ada pihak yang menginginkan perpecahan antara Jokowi dan Prabowo. Namun, bukan hanya itu. Dahnil menduga ada juga upaya yang serupa agar Prabowo pecah dengan tokoh-tokoh lainnya, bukan hanya Jokowi. Pun demikian dengan pak Prabowo dengan bu Megawati terus saling membenci. Pak Prabowo dengan pak SBY untuk saling membenci,” beber dia.
Dahnil berkata Prabowo sejak awal dalam posisi ingin merekatkan semuanya. Dia menyebut Prabowo mempunyai keinginan agar semua mantan presiden bisa duduk bersama.
“Terlepas kalau kemudian nanti memutuskan di luar pemerintahan dan dalam pemerintahan. Itu lain hal. Pak Prabowo ingin membangun semangat kenegarawanan dalam tata kelola politik ke depan,” ujarnya.
PDIP Bantah Politik Pecah Belah
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu membantah partainya ingin memecah belah Jokowi dan Prabowo. Adian mengatakan tuduhan itu merupakan imajinasi Panel Barus.
“Gue enggak tahu Panel menyimpulkan itu dari kalimat yang mana. Dia enggan menyebutkan di kalimat ini tendensinya gimana, enggak ada. Jadi gue akan menganggap itu imajinasinya Panel aja,” kata Adian.
Adian menyatakan perbedaan sikap antara Jokowi dan Prabowo itu sudah ada saat ini. Salah satunya terkait uang kuliah tunggal (UKT).
Adian berkata perbedaan itu terlihat dari sikap Prabowo menolak kenaikan UKT yang di tetapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Belakangan, Presiden Jokowi telah membatalkan kenaikan itu.
“Faktanya perbedaan itu sudah terjadi ketika menteri Jokowi menaikkan UKT, Prabowo bialng sebaiknya jangan naik. Apakah perbedaan itu karena PDIP? Jangan rendahkan lah teman-teman mahasiswa ini. Atau Panel Barus mau katakan mahasiswa lah yang melakukan politik belah bambu?” tuturnya.